Kota Ambon atau Amboina atau Ambonese atau Amq (Kadang dieja
sebagai Ambong atau Ambuni) adalah sebuah kota dan sekaligus ibu kota dari
provinsi Maluku, Indonesia.
Kota ini dikenal juga dengan nama Ambon Manise yang berarti Kota
Ambon Yang Indah/Manis/Cantik, merupakan Kota terbesar di wilayah
kepulauan Maluku dan menjadi sentral bagi wilayah kepulauan Maluku. Saat ini
kota Ambon menjadi pusat pelabuhan, pariwisata dan pendidikan di wilayah
kepulauan Maluku.
Kota
Ambon berbatasan dengan Laut Banda disebelah selatan dan dengan kabupaten
Maluku Tengah di sebelah timur (pulau-pulau Lease yang terdiri atas pulau-pulau
Haruku, pulau Saparua, pulau Molana, pulau Pombo dan pulau Nusalaut), di
sebelah barat (petuanan negeri Hila, Leihitu, Maluku Tengah dan Kaitetu,
Leihitu, Maluku Tengah yang masuk dalam kecamatan Leihitu, Maluku Tengah) dan
di sebelah utara (kecamatan Salahutu, Maluku Tengah).
Kota ini tergolong sebagai salah
satu kota utama dan kota besar diregion pembangunan Indonesia Timur dilihat
dari aspek perkembangan dan pertumbuhan ekonomi. Ambon, sempat diguncang
kerusuhan sosial bermotifkan SARA antara tahun 1996-2002. Namun, sekarang Ambon
Manise sudah berbenah diri menjadi kota yang lebih maju dan dilirik sebagai
kota internasional di Indonesia Timur.
Dilihat
dari aspek demografis dan etnisitas, kota Ambon ini merupakan potret kota yang
plural. Dimana dikota ini berdiam etnis-etnis Alifuru (asli Maluku), Jawa,
Bali, BBM (Buton-Bugis-Makassar), Papua, Melayu, Minahasa, Minang, Flobamora
(Suku-suku Flores, Sumba, Alor dan Timor) dan tentunya orang-orang keturunan
asing (Komunitas peranakan Tionghoa, komunitas Arab-Ambon,komunitas
Spanyol-Ambon, komunitas Portugis-Ambon dan komunitas Belanda-Ambon).
Saat
ini, kota Ambon terbagi atas 5 kecamatan yaitu Nusaniwe, Sirimau, Teluk Ambon,
Teluk Banguala dan Leitimur Selatan, yang terbagi lagi atas 50 keluarahan-desa.
Seni dan kebudayaan Ambon
Tarian Tradisional
Tari Lenso
Tari Cakalele
Rumah Adat :
Rumah Baileo merupaka rumah adat Ambon yang mempunyai cirri
bentuk yang besar dibandingkan bangunan di sekitarnya. Rumah ada ini sering
digunakan untuk kepentingan apapun seperti; acara adat maupun acara
social kemasyarakatan.
Senjata Tradisonal :
Parang Salawaku, bentuk senjata ini sangatlah unik karena
senjata ini sudah lengkap sudah satu paket, yang meliputi ; Parsng dan perisai.
Parang salawaku ini di pakai oleh penduduk asli Maluku untuk melawan musuh.
Salah satu perang yang mempergunakan ini adalah ketika Kapitan Pattimura
melawan Belannda untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Lagu Daerah :
Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Tantina,
Goro-Gorone, Huhatee, Kole-Kole, Mande-Mande, Ole Sioh, O Ulate, Sarinande,
Tanase
Suku :
Suku :
Buru, Banda, Seram, Kei, dan Ambon
Kuliner
Kota
Ambon atau Ambon Manise sebagai ibukota Maluku, ibukota di bagian timur
Indonesia. Suatu tempat yang sangat eksotis dengan beragam pantai pasir putih
yang indah. Jika sudah berada di Kota Ambon, maka tidak lengkap rasanya tanpa
mencicipi kuliner khas tanah Maluku ini. Daerah yang didominasi dengan laut
tentunya memiliki hasil laut yang segar dan melimpah, sampai-sampai timbul
suatu istilah: ‘ikang di Ambon hanya mati sekali, tapi ikang di Jakarta su mati
berkali-kali’
1.
Ikan Bakar
Kita
tinggal memilih jenis ikan apa yang kita suka. Ikan Bobara, Ikan Lalosi, Garopa
(kerapu), dan masih banyak pilihan lainnya. Ikan Lalosi yang banyak terdapat di
perairan Ambon dan Ikan Bobara, cukup banyak menjadi pilihan sebagai menu ikan
bakar. Dibakar dengan bumbu sedikit pedas dan disajikan dengan sambal
colo-colo, sambal memiliki cita rasa asam yang berasal dari lemon cina. Ada
beberapa jenis sambal yang juga disajikan, seperti sambal terasi, sambal mangga
dan sambal petis. Harga per porsi Rp. 25.000,- / ekor.
2.
Cakalang Asar
Ikan
Cakalang yang di asar (asap) merupakan makanan populer yang terdapat di Kota
Ambon. Ikan Cakalang dengan aroma asap yang khas paling cocok dimakan dengan
sambal colo-colo. Berjajar penjual Ikan Cakalang Asar berada di daerah Galala
menjualnya berkisar Rp. 25.000-35.000,- Kita dapat meminta kepada si penjual
untuk mengemas ikan cakalang yang sudah kita beli jika bertujuan sebagai
oleh-oleh ke luar kota.
3.
Rujak Natsepa
Rasanya
tidak lengkap jika tidak ke Pantai Natsepa. Ditempat ini sangat mudah ditemui
kuliner yang banyak dijual dan menjadi ciri wisata di Pantai Natsepa,
diantaranya adalah Rujak Natsepa. Rujak buah ini sebagai mana rujak biasanya
tetapi yang menjadi berbeda adalah gula merah yang memiliki rasa khas dan
dibuat menjadi bumbu rujak yang cukup kental serta kacang tanah sangrai yang
tidak diulek secara halus. Mau rasa pedas atau sedang tinggal sebut saja berapa
mau berapa chili (sebutan cabai ditempat ini). Tapi awas, walaupun bentuk
chili-nya kecil, tapi rasa pedasnya sungguh melenting. Dengan merogoh kocek Rp.
7000,- kita sudah bisa menikmati sepiring rujak yang nikmat. Tidak jarang orang
memesan bumbu rujak ini untuk dibawa sampai ke kota-kota lain di Jawa,
Sumatera, Sulawesi, bahkan hingga Belanda.
4.
Cempedak Goreng
Cempedak
di keluarkan isinya dan dicampur dengan adonan tepung, yang kemudian di goreng
dengan bentuk bola-bola. Biji cempedak yang tidak dikeluarkan dari dagingnya
dan yang turut digoreng, membuat aroma dan rasa cempedak ini menjadi nikmat.
Harganya cukup murah, hanya Rp. 1000,-.
5.
Es Kelapa
Minuman
ini sangat menyegarkan, terlebih saat cuaca sedang panas sambil duduk di tenda
dan menikmati keindahan pantai. Kita bisa memesan es kelapa murni dengan/tanpa
campuran sirup atau susu. Harga segelas es kelapa seperti ini hanya Rp. 7000,-
Sebenarnya
ini baru sedikit dari kuliner yang ada di Ambon dan masih banyak sekali makanan
khas lainnya seperti: Papeda dengan ikan kuah kuning, acar kuning deng kanari,
Bunga Papaya campor Ikang Asar, Bubengka Kanari, Sayur Matel Santan campor ikan
Asar, Sagu gula, sagu tumbuk dan masih banyak lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar