Rabu, 02 September 2015

Jurusan Keperawatan S1 (UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG)

Keunggulan perawat adalah Perawat dapat berperan sebagai pendidik, peneliti, pelaksana. Peneliti yaitu mengadakan penelitian untuk mengembangkan ilmu dan praktik keperawatan. Pelaksana yaitu perawat yang bekerja memberikan asuhan keperawatan misalnya di tempat peayanan kesehatan seperti rumah sakit.
Seorang perawat adalah profesi yang diharapkan selalu peduli terhadap pasien yang tidak hanya sebagai objek, tapi juga subjek yang ikut menentukan keputusan akan pengobatan/terapi/perawatan terhadap dirinya dan terlibat secara aktif. Seorang perawat memandang seseorang klien secara menyeluruh. Perawat tidak memandang klien hanya sebagai individu yang sedang sakit secara fisik/bio, tetapi juga memperhatikan kondisi mental/psikis/kejiwaan, sosial, spiritual, dan cultural. Oleh karena itu, untuk memberikan asuhan keperawatan, seorang perawat harus mengkaji aspek yang holistik tersebut (bio, psiko, sosio, spiritual, dan cultural). Dan asuhan yang dilakukan perawat adalah memberikan perawatan, sedangkan dokter adalah mengobati.
Salah satu contohnya adalah misalnya klien mengalami batuk. Maka sesuai profesinya, yang dilakukan dokter ke klien ini adalah memberikan obat batuk . Sedangkan yang dilakukan perawat atau asuhan keperawatannya adalah mengatasi masalah keperawatan apa yang timbul akibat batuk yang dialami klien tersebut dengan cara melakukan pengkajian terlebih dahulu, seperti: kapan mulai batuk, terus-menerus atau waktu-waktu tertentu, berdahak atau tidak, jika berdahak perlu dikaji apakah klien bisa mengeluarkan dahaknya, seperti apa dahaknya (jumlah, warna), apakah pernapasan klien terganggu, bagaimana pola napasnya, apakah aktivitas klien terganggu, jika ya maka perlu dikaji aktivitas seperti apa yang terganggu.
         
Perkembangan ilmu keperawatan
Perkembangan keperawatan sebagai pelayanan profesional didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan yang terarah dan terencana.
Di Indonesia, keperawatan telah mencapai kemajuan yang sangat bermakna bahkan merupakan suatu lompatan yang jauh kedepan. Hal ini bermula dari dicapainya kesepakatan bersama pada Lokakarya Nasional Keperawatan pada bulan Januari 1983 yang menerima keperawatan sebagai pelayanan profesional (profesional service) dan pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi (professional education).
Tenaga keperawatan yang merupakan jumlah tenaga kesehatan terbesar seyogyanya dapat memberikan kontribusi essensial dalam keberhasilan pembangunan kesehatan. Untuk itu tenaga keperawatan dituntut untuk dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya agar mampu berperan aktif dalam pembangunan kesehatan khususnya dalam pelayanan keperawatan profesional.
Pengembangan pelayanan keperawatan profesional tidak dapat dipisahkan dengan pendidikan profesional keperawatan. Pendidikan keperawatan bukan lagi merupakan pendidikan vokasional/ kejuruan akan tetapi bertujuan untuk menghasilkan tenaga keperawatan yang menguasai ilmu keperawatan yang siap dan mempu melaksanakan pelayanan / asuhan keperawatan profesional kepada masyarakan. Jenjang pendidikan keperawatan bahkan telah mencapai tingkat Doktoral.
Keyakinan inilah yang merupakan faktor penggerak perkembangan pendidikan keperawatan di Indonesia pada jenjang pendidikan tinggi, yang sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1962 yaitu dengan dibukanya Akademi Keperawatan yang pertama di Jakarta. Proses ini berkembang terus sejalan dengan hakikat profesionalisme keperawatan.
Dalam Lokakarya Keperawatan tahun 1983, telah dirumuskan dan disusun dasar-dasar pengembangan Pendidikan Tinggi Keperawatan. Sebagai realisasinya disusun kurikulum program pendidikan D-III Keperawatan, dan dilanjutkan dengan penyusunan kurikulum pendidikan Sarjana (S1) Keperawatan.
Pendidikan tinggi keperawatan diharapkan menghasilkan tenaga keperawatan profesional yang mampu mengadakan pembaruan dan perbaikan mutu pelayanan / asuhan keperawatan, serta penataan perkembangan kehidupan profesi keperawatan.
Pendidikan tinggi keperawatan diharapkan menghasilkan tenaga keperawatan professional yang mampu mengadakan pembaharuan dan perbaikan mutu pelayanan/asuhan keperawatan, serta penataan perkembangan kehidupan profesi keperawatan.
Keperawatan sebagai suatu profesi, dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab pengembanggannya harus mampu mandiri. Untuk itu memerlukan suatu wadah yang mempunyai fungsi utama untuk menetapkan, mengatur serta mengendalikan berbagai hal yang berkaitan dengan profesi seperti pengaturan hak dan batas kewenangan, standar praktek, standar pendidikan, legislasi, kode etik profesi dan peraturan lain yang berkaitan dengan profesi keperawatan.
Diperkirakan bahwa dimasa datang tuntutan kebutuhann pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan akan terus meningkat baik dalam aspek mutu maupun keterjangkauan serta cakupan pelayanan. Hal ini disebabkan meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan yang diakibatkan meningkatnya kesadaran masyarakat secara umum, dan peningkatan daya emban ekonomi masyarakat serta meningkatnya komplesitas masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat. Masyarakat semakin sadar akan hukum sehingga mendorong adanya tuntutan tersedianya pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan dengan mutu yang dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Dengan demikian keperawatan perlu terus mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perubahan yang terjadi diberbagai bidang lainnya.
Perkembangan keperawatan bukan saja karena adanya pergeseran masalah kesehatan di masyarakat, akan tetapi juga adanya tekanan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan serta perkembangan profesi keperawatan dalam menghadapi era globalisasi.

Dalam memnghadapi tuntutan kebutuhan dimasa datang maka langkah konkrit yang harus dilakukan antara lain adalah penataan standar praktek dan standar pelayanan/asuhan keperawatan sebagai landasan pengendalian mutu pelayanan keperawatan secara professional, penataan sistem pemberdayagunaan tenaga keperawatan sesuai dengan kepakarannya, pengelolaan sistem pendidikan keperawatan yang mampu menghasilkan keperawatan professional serta penataan sistem legilasi keperawatan untuk mengatur hak dan batas kewenangan, kewajiban, tanggung jawab tenaga keperawatan dalam melakukan praktek keperawatan.


http://metaeka01.blogspot.com/2014/09/keunggulan-dan-perkembangan-jurusan-s1.html

Perkembangan dan Kemajuan Teknologi

Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di indonesia berkembang dari tahun ke tahun sejak indonesia masih dalam penjajahan Belanda. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia pada masa penjajahan dipelopori dan diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada waktu itu masyarakat diperkenalkan pada persenjataan modern baik yang ringan maupun yang berat. Teknologi lain yang diperlihatkan dan digunakan oleh Belanda berupa kendaraan tempur dan alat-alat transportasi lainnya. Teknologi-teknologi tersebut berasal dari negara-negara di Eropa.
Kemudian pemerintah kolonial Belanda menanamkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan di sekolah-sekolah maupun dengan cara penggunaan secara langsung kepada masyarakat di indonesia.
Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dari barat di Indonesia membawa dampak bagi kemajuan negara Indonesia. Masyarakat Indonesia mulai melakukan pergerkan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Di samping itu penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia juga membawa dampak bagi semangat juang bangsa Indonesia. Mereka memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk mencari informasi-informasi terkini mengenai keadaan dunia. Oleh karena itu masyarakat Indonesia benar-benar terbantu dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
             Pada masa kolonial perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi belum begitu maksimal. Pemerintah koloniallah yang menjadi penyebab perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia. Pemerintah kolonial menghalangi akses-akses masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi dari barat ke Indonesia. Mereka juga melakukan pelarangan terhadap pendidikan bagi masyarakat Indonesia untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Akibatnya indonesia tertinggal jauh dengan negara-negara di sekitarnya. Secara keseluruhan penyebab lain dari ketertinggalan Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut :
a. Terbatasnya jumlah orang Indonesia yang mendapat pendidikan terutama pendidikan tinggi
b. Masyarakat Indonesia jarang terlibat langsung dalam pengembangan iptek
c. Pemerintah Belanda dan perusahaan-perusahaan yang berada di indonesia untuk melakukan alih teknologi.
d. Minimnya industrialisasi.
e. Kurangnya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia sendiri.
Setelah merdeka, perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi berkembang pesat di Indonesia. Hal ini didorong dengan terbukanya akses-akses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat di Indonesia. Kemerdekaan menciptakan keadilan dalam mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat di Indonesia. Mereka mempelajari sedikit demi sedikit di sekolah-sekolah yang sudah dibuka untuk semua kalangan masyarakat Indonesia. Dengan bekal pengetahuan ini kemudian masyarakat Indonesia melakukan berbagai inovasi dan eksperimen ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Pembangunan bidang iptek pada PJPT II merupakan kesinambungan perluasan dari PJPT I. Menurut GBHN 1993 sasaran pembangunan ekonomi PJPT II adalah sebagai berikut:
1.    Tercapainya kemampuan nasional dalam pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan iptek yang dibutuhkan bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan, peradaban, ketangguhan, dan daya saing bangsa.
2.    Terpacunya pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan menuju masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri, dan sejahtera yang dilandasi nilai-nilai spiritual, moral dan etik berdasarkan nilai luhur bangsa serta nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka arah pembangunan iptek adalah sebagai berikut:
1.    Pemanfaatan pengembangan dan penguasaannya dapat mempercepat proses pembaharuan.
2.    Meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
3.    Memperluas lapangan kerja.
4.    Meningkatkan kualitas harkat dan martabat bangsa serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sedangkan kebijaksanaan iptek dalam Pelita VI pada PJPT II ada 5 sektor sebagai berikut.
1.      Teknik Produksi : Yaitu keseluruhan unsur yang turut berperan dalam kegiatan manusia yang menghasilkan barang dan jasa.
2.      Sektor Teknologi : Yaitu kemampuan teknologi dan rekayasa yang mendasari kemampuan bangsa Indonesia dalam melakukan inovasi.
3.      Sektor Ilmu Pengetahuan Terapan : Yaitu Ilmu pengetahun yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
4.      Sektor Ilmu Pengetahuan Dasar : Yaitu ilmu pengetahuan yang menjadi landasan bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam, Sosial, Humaniora, dan mendukung mutu SDM.
5.      Sektor Kelembagaan Iptek L: Yaitu iptek yang diarahkan untuk meningkatkan SDM agar lebih produktif, kreatif, dan inovatif.
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia setelah merdeka terbagi menjadi dua dekade. Pada dekade pertama, yaitu tahun 1945-1960, bangsa indonesia mulai mengerti arti teknologi produksi, walaupun masih dalam tingkat pasif dan penuh ketergantunga pada pihak luar negeri. Hasil dari pengenalan ilmu pengenalan teknologi untuk pertama kali yaitu pembangunan pabrik semen di Gresik, pabrik kertas di blabak (Magelang),pabrik gelas, dan kosmetik di Surabaya di pertengahan dekade 1950an. Pada dekade ke-2 yaitu pada tahun 1976 dengan mendirikan pabrik pesawat terbang di Bandung yang di beri nama industri pesawat terbang NUR TANIO (IPTN) yang menggunakan teknologi yang lebih canggih lagi. Teknologi dari pabrik pesawat terbang ini mengacuh pada teknologi di Jerman.

Ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, di sisi lain menimbulkan dampak negatif.

Kemajuan dan Manfaat IPTEK
1.    Limbah ternak untuk pupuk (kompos).
2.    Sampah dimanfaatkan menjadi gas bio yang berguna untuk keperluan memasak, penerangan, dan tenaga gerak.
3.    Dengan detoksifikasi surya yaitu sistim pengolahan air yang terkontaminasi dengan memanfaatkan panas matahari/ultraviolet sehingga menghasilkan air yang bersih.
4.    Dalam bidang komunikasi (radio,TV, telephone, handphone, internet) sehingga penggunaan waktu lebih efisien dan cepat mendapatkan informasi.

Budaya, Makanan, Ciri Khas dari Kota Ambon


Kota Ambon atau Amboina atau Ambonese atau Amq (Kadang dieja sebagai Ambong atau Ambuni) adalah sebuah kota dan sekaligus ibu kota dari provinsi Maluku, Indonesia.
Kota ini dikenal juga dengan nama Ambon Manise yang berarti Kota Ambon Yang Indah/Manis/Cantik, merupakan Kota terbesar di wilayah kepulauan Maluku dan menjadi sentral bagi wilayah kepulauan Maluku. Saat ini kota Ambon menjadi pusat pelabuhan, pariwisata dan pendidikan di wilayah kepulauan Maluku.
Kota Ambon berbatasan dengan Laut Banda disebelah selatan dan dengan kabupaten Maluku Tengah di sebelah timur (pulau-pulau Lease yang terdiri atas pulau-pulau Haruku, pulau Saparua, pulau Molana, pulau Pombo dan pulau Nusalaut), di sebelah barat (petuanan negeri Hila, Leihitu, Maluku Tengah dan Kaitetu, Leihitu, Maluku Tengah yang masuk dalam kecamatan Leihitu, Maluku Tengah) dan di sebelah utara (kecamatan Salahutu, Maluku Tengah).
Kota ini tergolong sebagai salah satu kota utama dan kota besar diregion pembangunan Indonesia Timur dilihat dari aspek perkembangan dan pertumbuhan ekonomi. Ambon, sempat diguncang kerusuhan sosial bermotifkan SARA antara tahun 1996-2002. Namun, sekarang Ambon Manise sudah berbenah diri menjadi kota yang lebih maju dan dilirik sebagai kota internasional di Indonesia Timur.
Dilihat dari aspek demografis dan etnisitas, kota Ambon ini merupakan potret kota yang plural. Dimana dikota ini berdiam etnis-etnis Alifuru (asli Maluku), Jawa, Bali, BBM (Buton-Bugis-Makassar), Papua, Melayu, Minahasa, Minang, Flobamora (Suku-suku Flores, Sumba, Alor dan Timor) dan tentunya orang-orang keturunan asing (Komunitas peranakan Tionghoa, komunitas Arab-Ambon,komunitas Spanyol-Ambon, komunitas Portugis-Ambon dan komunitas Belanda-Ambon).
Saat ini, kota Ambon terbagi atas 5 kecamatan yaitu Nusaniwe, Sirimau, Teluk Ambon, Teluk Banguala dan Leitimur Selatan, yang terbagi lagi atas 50 keluarahan-desa.
Seni dan kebudayaan Ambon
Tarian Tradisional
Tari Lenso
Image
Tari Cakalele
Image

Rumah Adat :

Image
Rumah Baileo merupaka rumah adat Ambon yang mempunyai cirri bentuk yang besar dibandingkan bangunan di sekitarnya. Rumah ada ini sering digunakan untuk kepentingan apapun seperti; acara adat  maupun acara social kemasyarakatan.

Senjata Tradisonal :

Image
Parang Salawaku, bentuk senjata ini sangatlah unik karena senjata ini sudah lengkap sudah satu paket, yang meliputi ; Parsng dan perisai. Parang salawaku ini di pakai oleh penduduk asli Maluku untuk melawan musuh. Salah satu perang yang mempergunakan ini adalah ketika Kapitan Pattimura melawan Belannda untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Lagu Daerah :
Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Tantina, Goro-Gorone, Huhatee, Kole-Kole, Mande-Mande, Ole Sioh, O Ulate, Sarinande, Tanase
Suku :
Buru, Banda, Seram, Kei, dan Ambon
Kuliner
Kota Ambon atau Ambon Manise sebagai ibukota Maluku, ibukota di bagian timur Indonesia. Suatu tempat yang sangat eksotis dengan beragam pantai pasir putih yang indah. Jika sudah berada di Kota Ambon, maka tidak lengkap rasanya tanpa mencicipi kuliner khas tanah Maluku ini. Daerah yang didominasi dengan laut tentunya memiliki hasil laut yang segar dan melimpah, sampai-sampai timbul suatu istilah: ‘ikang di Ambon hanya mati sekali, tapi ikang di Jakarta su mati berkali-kali’
1.    Ikan Bakar
Ikan-bakar-colo-colo
Kita tinggal memilih jenis ikan apa yang kita suka. Ikan Bobara, Ikan Lalosi, Garopa (kerapu), dan masih banyak pilihan lainnya. Ikan Lalosi yang banyak terdapat di perairan Ambon dan Ikan Bobara, cukup banyak menjadi pilihan sebagai menu ikan bakar. Dibakar dengan bumbu sedikit pedas dan disajikan dengan sambal colo-colo, sambal memiliki cita rasa asam yang berasal dari lemon cina. Ada beberapa jenis sambal yang juga disajikan, seperti sambal terasi, sambal mangga dan sambal petis. Harga per porsi Rp. 25.000,- / ekor.
2.    Cakalang Asar
Ikan Komu Asar
Ikan Cakalang yang di asar (asap) merupakan makanan populer yang terdapat di Kota Ambon. Ikan Cakalang dengan aroma asap yang khas paling cocok dimakan dengan sambal colo-colo. Berjajar penjual Ikan Cakalang Asar berada di daerah Galala menjualnya berkisar Rp. 25.000-35.000,- Kita dapat meminta kepada si penjual untuk mengemas ikan cakalang yang sudah kita beli jika bertujuan sebagai oleh-oleh ke luar kota.
3.    Rujak Natsepa
Image
Rasanya tidak lengkap jika tidak ke Pantai Natsepa. Ditempat ini sangat mudah ditemui kuliner yang banyak dijual dan menjadi ciri wisata di Pantai Natsepa, diantaranya adalah Rujak Natsepa. Rujak buah ini sebagai mana rujak biasanya tetapi yang menjadi berbeda adalah gula merah yang memiliki rasa khas dan dibuat menjadi bumbu rujak yang cukup kental serta kacang tanah sangrai yang tidak diulek secara halus. Mau rasa pedas atau sedang tinggal sebut saja berapa mau berapa chili (sebutan cabai ditempat ini). Tapi awas, walaupun bentuk chili-nya kecil, tapi rasa pedasnya sungguh melenting. Dengan merogoh kocek Rp. 7000,- kita sudah bisa menikmati sepiring rujak yang nikmat. Tidak jarang orang memesan bumbu rujak ini untuk dibawa sampai ke kota-kota lain di Jawa, Sumatera, Sulawesi, bahkan hingga Belanda.
4.    Cempedak Goreng
Cempedak di keluarkan isinya dan dicampur dengan adonan tepung, yang kemudian di goreng dengan bentuk bola-bola. Biji cempedak yang tidak dikeluarkan dari dagingnya dan yang turut digoreng, membuat aroma dan rasa cempedak ini menjadi nikmat. Harganya cukup murah, hanya Rp. 1000,-.
5.    Es Kelapa
Hasil gambar untuk es kelapa muda khas ambon
Minuman ini sangat menyegarkan, terlebih saat cuaca sedang panas sambil duduk di tenda dan menikmati keindahan pantai. Kita bisa memesan es kelapa murni dengan/tanpa campuran sirup atau susu. Harga segelas es kelapa seperti ini hanya Rp. 7000,-
Sebenarnya ini baru sedikit dari kuliner yang ada di Ambon dan masih banyak sekali makanan khas lainnya seperti: Papeda dengan ikan kuah kuning, acar kuning deng kanari, Bunga Papaya campor Ikang Asar, Bubengka Kanari, Sayur Matel Santan campor ikan Asar, Sagu gula, sagu tumbuk dan masih banyak lagi.

Universitas Muhammadiyah Malang


Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merupakan perguruan tinggi swasta yang telah terakreditas A. Universitas Muhammadiyah Malang banyak di juluki oleh masyarakat sebagai kampus putih. ciri dari universitas muhammadiyah malang mempunyai almamater berwarna merah ,mempunyai 3 kampus ,kampus utama kampus 3 di jalan raya tlogomas .
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tidak hanya berasal dari jawa timur melainkan dari luar kota bahkan dari mancanegara (luar negeri). Di UMM tidak hanya di ajarkan tentang ilmu pengetahuan tetapi juga diajarkan tentang agama agar menjadi mahasiswa yang taat kepada ajaran islam dan berperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai social.
Adapun macam-macam Fasilitas di Universitas Muhammdiyah Malang (UMM) yaitu sebagai berikut :
 1.  RUANG KELAS
Setiap program studi sudah diberi data ruang kelas sesuai dengan jumlah mahasiswa dan ada beberapa jenis ruang kuliah yaitu : ruang kelas biasa, ruang kelas multimedia maupun ruang kelas multimedia yang eksklusif.Beberapa ruang kelas multimedia sudah terkoneksi internet baik melalui kabel maupun akses hotspot.Untuk menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar yang baik dilakukan kegiatan monitoring melalui pemasangan CCTV di setiap ruang kelas.

2.    2. PERPUSTAKAAN
UMM memiliki empat perpustakaan besar.Perpustakaan Pusat terletak di Kampus III. Perpustakaan ini terdiri dari tiga lantai. Perpustakaan Masjid AR Fachruddin terletak di Masjid AR Fachruddin Kampus (Kampus III). Perpustakaan Kampus II terletak di Kampus II (Jl. Bendungan Sutami 188).  Perpustakaan Pascasarjana terletak di Kampus I (Jl. Bandung No.1).

3.    3. RUANG KOMPUTER DAN TIK
Untuk menunjang system pembelajaran modern, UMM menyediakan fasilitas komputer dan layanan ICT bagi mahasiswa, dosen, dan karyawan.Sistem koneksi yang tersedia adalah internet, intranet, dan hotspot.

Di kampus UMM juga terdapat sarana rekreatif yaitu stadion, UMM dome, lapangan basket, lapangan volley,lapangan bulu tangkis, panjat tebing, tenis meja, dan kolam kano.